Di Kota
Pekalongan-Jawa Tengah, terdapat seorang ulama kharismatik dari kalangan habib
yang sangat berpengaruh dalam kehidupan keislaman di kota tersebut. Ia satu
diantara sekian ulama yang menjadi rujukan umat saat ini. Bukan hanya para awam, pejabat, bahkan
para ulama’ pun segan terhadapnya.[1] Tak salah lagi kalau bukan Al-Habib
Muhamad Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan, Jawa Tengah. Saat ini
beliau menjabat sebagai Ketua
Jam’iyyah Ahlu Thariqah Al-Mu’tababarah An-Nahdhiyyah.
Namanya harum, kiprah serta dakwahnya tercium ke seantero negeri,
kasih sayang dan pengabdiaannya kepada umat benar-benar sebagai wujud ajaran
cinta kasih islam yang rahmatan lil’alamin. Ia merupakan ulama pewaris datuknya Rasulullah Saw. Ia adalah al-Habib
Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.[2] Beliau biasa
dikenal dengan sebutan atau julukan “al-Habib” oleh sebagian besar masyarakat.[3]
Al-Habib
Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Umar bin Thaha bin Hasan Thaha bin Muhammad
al-Qadhi bin Thaha bin Muhammad bin Syeikh bin Ahmad bin Yahya Ba’alawi bin
Hasan bin Alwi bin Ali bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin
Muhammad Shahib Marbath bin Ali Khali Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi
Ba’alawi bin Ubaidullah bin Ahmad
al-Muhajir bin Isa an-Naqib bin Muhammad al-Naqib bin Ali ai-Uraidhi bin Ja’far
Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Jainal Abiddin bin Husein ash-Sibth bin
Ali bin Abi Thalib suami Sayidah Fathimah az-Zahra binti Sayyidina Rasulullah
saw.[4]
Alhabib
Muhammad Luthfi bin Yahya dilahirkan dikota pekalongan pada hari senin, 27
Rajab 1367 H, yang bertepatan dengan 10 November 1947 M. Pendidikan pertama
Habib Luthfi diterima dari ayahanda beliau, yaitu al-Habib Ali bin Hasyim bin
Yahya.
Dalam
torehannya sebagai ulama besar, Habib Luthfi telah banyak mengeluarkan
fatwa/jawaban terkait persoalan agama (fiqh, tasawuf dan tarekat) hingga beberapa
penerbit buku dirasa penting fatwa teresbut untuk dibukukan. Saat ini ada
beberapa buku terkait tentang beliau, sejauh ini penulis ketahui ada sekitar 5
(Lima) buku. Untuk lebih jelasnya penulis paparkan dibawah ini dengan karakter
buku-bukunya, yaitu:
1. KH.
Al Habib Muhammad Lutfi bin Yahya, Secercah Tinta Jalinan Cinta Seorang
Hamba dengan Sang Pencipta, (Pekalongan: Menara Publisher, 2012). Dalam
buku ini menjelaskan mozaik-mozaik tasawuf. Pembahasan pertama dimulai dengan
keistimewaan Nabi Muhammad Saw, pengenalan kedudukan sahabat nabi, Imam Ali bin
Abi Thalib, Sayyidah Fathimah: wasilah dzuriyyah Nabi Saw. Bab selanjutnya
membahas tentang sekitar ahlu sunnah. Bab berikutnya baru membahas tentang
Thariqah, mengamalkan ajaran Tasawuf dan lain-lain. Bab terakhir menjelaskan
tentang Abdul Muthalib dan segala keterkaitannya dengan tasawuf.
2.
Tim
Mejelis Khoir (ed.), Habib Lutfi bin Yahya Menjawab Keluh Kesah Umat,
(Malang: Majelis Khoir, 2012). Dalam buku ini dijelaskan secara khusus tentang permasalah
tasawuf dan tarekat, namun dalam buku ini lebih pas seputar jawaban/fatwa
beliau terkait permasalahan tasawuf dan tarekat. Yang di awali dengan biografi
habib lutfi dan terakhir baru membahas tiap permasalahan tentang tasawuf dan
tarekat.
3.
Tim
Mejelis Khoir (ed.), Habib Lutfi bin Yahya Berbicara Seputar Tarekat,
(Malang: Majelis Khoir, 2012). Dalam buku ini sebetulnya hampir sama menjelaskan
seputar jawaban/fatwa beliau, namun terdapat perbedaan objek pembahasannya.
Secara spesifik buku ini membahas keluh kesah permasalahan umat, baik
permasalahan bersifat fiqh, tauhid maupun tasawuf. Pembahasan pertama Dalam
buku ini terkait biografi Habib Lutfi. Dan baru bab selanjutnya membahas mengenai
fatwa-fatwa sekitar fiqh, tauhid, tasawuf dan masalah kontemporer, seperti
permasahan keduniawian (masalah terbelenggu hutang, mengobati sakit ginjal,
reinkarnnasi menurut Islam, santet dan jodoh, memberanatas penyakit was-was,
menyikapi isu kiamat 2012, dan banyak lagi yang lainnya).
4.
Fahmi
Jindan (Peny.), Nasihat Spiritual: mengenal tarekat ala Habib Lutfi
Bin Yahya, Cet. Ke-4, (Bekasi Timur: Hayat, 2009). Seperti biasa, buku-buku
terkait beliau masih sebatas jawaban/fatwa tentang beberapa permasalahan. Begitu
pula dalam buku ini, secara spesifik buku ini membahas tentang tasawuf yang
terdiri dari pembahasan seputar tarekat, alam gaib, kasykul (serba-serbi
dalam islam).
5. Willy
Ichsan Kellen, Pelita Hati Seorang Ulama Sejati; biografi singkat Habib
Muhammad Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, (Pekalongan: KANZUS, 2005).
Dalam buku ini dijelaskan mengenai biografi Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin
Hasyim bin Yahya dari beliau lahir, masa kecil/anak-anak, menginjak dewasa,
sampai menjadi ulama besar. Secara sistematis pertama buku ini menjelaskan tentang
silsilah Habib Lutfi hingga sampai Rasulullah. Kemudian menelusuri jejak Habib
Lutfi dalam ketokohannya, mulai dari tokoh agama, menjadi ketua MUI, tokoh ilmu
pengetahuan, tokoh politik, tokoh sejarah, tokoh masyarakat. Kemudian bab
selanjutnya membahas tentang aneka pandangan Habib Lutfi dalam berbagai aspek
seperti (ilmu pengetahuan, keindonesiaa, Nasionalisme, pendidikan-ekonomi dan
tarekat. Penjelasan terakhir yaitu tentang pandangan masyarakat tentang Habib
Lutfi.
[3] Willy Ichsan Kellen, Pelita
Hati Seorang Ulama Sejati; biografi singkat Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin
Hasyim bin Yahya, (Pekalongan: KANZUS, 2005), hal. 44
[4] Lihat
Nasab Beliau dalam Ahmad
Tsauri (ed.), KH. Al Habib Muhammad Luthfi bin Yahya: Jalinan Cinta Seorang
Hamba dengan Sang Pencipta, hal. 355-357
1 comments:
assalamuálaikum.. kalau mau beli buku yang "pelita hati seorang ulama sejati" dimana ya?
Post a Comment