Translate

Makna Dibalik Kegagalan

Kata “Gagal” seringkali diartikan peyoratif/negatif, tak ayal balutan serta bungkusan yang menyelimuti kita ditopang dengan beragam cara. Apapun itu, yang penting kita jauh dengan kata “gagal”. Namun apa makna dibalik kegagalan...

Bukan Mengelola Waktu, Tetapi Mengelola Energi

Saat ini mengelola waktu menjadi tren tersendiri dari kita. Bahkan hidup di era digital seperti ini, mengelola waktu bukan saja menjadi prioritas utama tetapi lebih dari itu. Namun banyak dari kita yang hidupnya mati-matian untuk mengelola waktu tetapi...

Implikasi Putusan Praperadilan Kasus BG, Bukti Nyata Hukum Indonesia Tak Jelas

Pasca putusan praperadilan perkara penetapan kasus tersangka BG yang diajukan oleh KPK dalam kasus korupsi, opini pun berhembus seperti terpecah belah dua dalam dunia hukum. Di tambah lagi beragam opini.....

Adonis, Sastrawan Arab Paling Kritis

Adonis merupakan penyair Arab yang paling berpengaruh di abad ke-20. Karya sastra modernisnya sangat berpengaruh terhadap dampak budaya Arab.....

Lintasan Sejarah Komunisme di Dunia Islam

Persinggungan antara komunisme di barat maupun di wilayah timur, terkhusus di Dunia Islam terdapat titik persamaan konseptual yaitu menolak terhadap kolonialisme barat. Seperti yang kita ketahui, hampir rata-rata di dunia Islam paruh abad 18-19-an, telah terjadi pergeseran antar ideologi.

Tuesday 12 August 2014

Resensi Buku Tentang KH. Habib Muhammad Lutfi Bin Yahya

Di Kota Pekalongan-Jawa Tengah, terdapat seorang ulama kharismatik dari kalangan habib yang sangat berpengaruh dalam kehidupan keislaman di kota tersebut. Ia satu diantara sekian ulama yang menjadi rujukan umat saat  ini. Bukan hanya para awam, pejabat, bahkan para ulama’ pun segan terhadapnya.[1] Tak salah lagi kalau bukan Al-Habib Muhamad Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan, Jawa Tengah. Saat ini beliau menjabat sebagai Ketua Jam’iyyah Ahlu Thariqah Al-Mu’tababarah An-Nahdhiyyah.

Namanya harum, kiprah serta dakwahnya tercium ke seantero negeri, kasih sayang dan pengabdiaannya kepada umat benar-benar sebagai wujud ajaran cinta kasih islam yang rahmatan lil’alamin. Ia merupakan ulama  pewaris datuknya  Rasulullah Saw. Ia adalah al-Habib Muhammad  Luthfi bin Ali bin Yahya.[2] Beliau biasa dikenal dengan sebutan atau julukan “al-Habib” oleh sebagian besar masyarakat.[3]

Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Umar bin Thaha bin Hasan Thaha bin Muhammad al-Qadhi bin Thaha bin Muhammad bin Syeikh bin Ahmad bin Yahya Ba’alawi bin Hasan bin Alwi bin Ali bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Shahib Marbath bin Ali Khali Qasam bin Alwi bin Muhammad  bin Alwi  Ba’alawi  bin Ubaidullah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa an-Naqib bin Muhammad al-Naqib bin Ali ai-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Jainal Abiddin bin Husein ash-Sibth bin Ali bin Abi Thalib suami Sayidah Fathimah az-Zahra binti Sayyidina Rasulullah saw.[4]

Alhabib Muhammad Luthfi bin Yahya dilahirkan dikota pekalongan pada hari senin, 27 Rajab 1367 H, yang bertepatan dengan 10 November 1947 M. Pendidikan pertama Habib Luthfi diterima dari ayahanda beliau, yaitu al-Habib Ali bin Hasyim bin Yahya.
Dalam torehannya sebagai ulama besar, Habib Luthfi telah banyak mengeluarkan fatwa/jawaban terkait persoalan agama (fiqh, tasawuf dan tarekat) hingga beberapa penerbit buku dirasa penting fatwa teresbut untuk dibukukan. Saat ini ada beberapa buku terkait tentang beliau, sejauh ini penulis ketahui ada sekitar 5 (Lima) buku. Untuk lebih jelasnya penulis paparkan dibawah ini dengan karakter buku-bukunya, yaitu:

1.   KH. Al Habib Muhammad Lutfi bin Yahya, Secercah Tinta Jalinan Cinta Seorang Hamba dengan Sang Pencipta, (Pekalongan: Menara Publisher, 2012). Dalam buku ini menjelaskan mozaik-mozaik tasawuf. Pembahasan pertama dimulai dengan keistimewaan Nabi Muhammad Saw, pengenalan kedudukan sahabat nabi, Imam Ali bin Abi Thalib, Sayyidah Fathimah: wasilah dzuriyyah Nabi Saw. Bab selanjutnya membahas tentang sekitar ahlu sunnah. Bab berikutnya baru membahas tentang Thariqah, mengamalkan ajaran Tasawuf dan lain-lain. Bab terakhir menjelaskan tentang Abdul Muthalib dan segala keterkaitannya dengan tasawuf.

2.    Tim Mejelis Khoir (ed.), Habib Lutfi bin Yahya Menjawab Keluh Kesah Umat, (Malang: Majelis Khoir, 2012). Dalam buku ini dijelaskan secara khusus tentang permasalah tasawuf dan tarekat, namun dalam buku ini lebih pas seputar jawaban/fatwa beliau terkait permasalahan tasawuf dan tarekat. Yang di awali dengan biografi habib lutfi dan terakhir baru membahas tiap permasalahan tentang tasawuf dan tarekat.

3.    Tim Mejelis Khoir (ed.), Habib Lutfi bin Yahya Berbicara Seputar Tarekat, (Malang: Majelis Khoir, 2012). Dalam buku ini sebetulnya hampir sama menjelaskan seputar jawaban/fatwa beliau, namun terdapat perbedaan objek pembahasannya. Secara spesifik buku ini membahas keluh kesah permasalahan umat, baik permasalahan bersifat fiqh, tauhid maupun tasawuf. Pembahasan pertama Dalam buku ini terkait biografi Habib Lutfi. Dan baru bab selanjutnya membahas mengenai fatwa-fatwa sekitar fiqh, tauhid, tasawuf dan masalah kontemporer, seperti permasahan keduniawian (masalah terbelenggu hutang, mengobati sakit ginjal, reinkarnnasi menurut Islam, santet dan jodoh, memberanatas penyakit was-was, menyikapi isu kiamat 2012, dan banyak lagi yang lainnya).

4.    Fahmi Jindan (Peny.), Nasihat Spiritual: mengenal tarekat ala Habib Lutfi Bin Yahya, Cet. Ke-4, (Bekasi Timur: Hayat, 2009). Seperti biasa, buku-buku terkait beliau masih sebatas jawaban/fatwa tentang beberapa permasalahan. Begitu pula dalam buku ini, secara spesifik buku ini membahas tentang tasawuf yang terdiri dari pembahasan seputar tarekat, alam gaib, kasykul (serba-serbi dalam islam).

5.  Willy Ichsan Kellen, Pelita Hati Seorang Ulama Sejati; biografi singkat Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, (Pekalongan: KANZUS, 2005). Dalam buku ini dijelaskan mengenai biografi Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya dari beliau lahir, masa kecil/anak-anak, menginjak dewasa, sampai menjadi ulama besar. Secara sistematis pertama buku ini menjelaskan tentang silsilah Habib Lutfi hingga sampai Rasulullah. Kemudian menelusuri jejak Habib Lutfi dalam ketokohannya, mulai dari tokoh agama, menjadi ketua MUI, tokoh ilmu pengetahuan, tokoh politik, tokoh sejarah, tokoh masyarakat. Kemudian bab selanjutnya membahas tentang aneka pandangan Habib Lutfi dalam berbagai aspek seperti (ilmu pengetahuan, keindonesiaa, Nasionalisme, pendidikan-ekonomi dan tarekat. Penjelasan terakhir yaitu tentang pandangan masyarakat tentang Habib Lutfi.




[1] Tim Mejelis Khoir, Habib Lutfi bin Yahya Menjawab Keluh Kesah Umat, hal. 3
[2] TIM Majelis Khoir, Habib Lutfi bin Yahya Berbicara Seputar Tarekat, hal. 4
[3] Willy Ichsan Kellen, Pelita Hati Seorang Ulama Sejati; biografi singkat Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, (Pekalongan: KANZUS, 2005), hal. 44
[4] Lihat Nasab Beliau dalam Ahmad Tsauri (ed.), KH. Al Habib Muhammad Luthfi bin Yahya: Jalinan Cinta Seorang Hamba dengan Sang Pencipta, hal. 355-357