Wikipedia: Lukisan Beethoven oleh Joseph Karl Stieler, 1820 |
Beberapa
orang menganggap bahwa keterbatasan sering kali menjadi pemicu utama dalam
memajukan karir atau hobi seseorang. Bahkan ada yang menganggap faktor utamanya
adalah A, ketika kita kehilangan A, maka tidak bisa digantikan oleh B, dan
secara otomatis hal itu mustahil bisa dilakukan. Logika seperti ini telah
menjalar kepada kita. Logika demikian bisa dipatahkan dengan kisah komposer
sekaligus pianis yang telah mengalami ketulian sejak masih muda, ia adalah
Beethoven sang maestro. Ia adalah salah satu komposer beropengaruh di
dunia hingga kini. Selama karirnya, ada sekitar 9 simfoni, 17
string kuartet, 7 concerto, 32 sonata piano, 10 sonata untuk piano dan biola,
dan 1 opera klasik. Sebuah prestasi yang luar biasa bagi Beethoven.
Beethoven
lahir di Bonn (Ibukota Jerman Barat Dulu) pada tanggal 15/16 Desember 1770.
Perjalanan bakat musik Beethoven sebetulnya telah tumbuh sejak kecil, di mana
ia dilahirkan dari keluarga musikal, serta diperkuat hubungannya terhadap
Istana Bonn (Rhoderick J. Mcnell: Sejarah Musik II, Jakarta, 1998.
Hal. 55). Beethoven juga sangat tertarik pada gaya musik yang tumbuh di Prancis
selama revolusi Prancis dan awal masa Napoleon yang sering kali memakai ritme
mars, harmonik diatonik dan masik kala itu, pada pertengahan tahun 1801.
Setelah banyak belajar dari sang maestro kala itu, Beethoven kemudian memulai karirnya sebagai sang pianis di Wina. Bahkan sebagian orang mengatakan bahwa Beethoven telah menjembatani musik zaman klasik, khususnya gaya Haydn dan
Mozart serta gaya romantik yang mendominasi musik selama tahun 1820-1860.
Sebagai komponis muda, Beethoven menguasai konvensi-konvensi gaya musik klasik
yang telah berkembang di Wina dalam musik berbentuk sonata, kemudian ia berani
melakukan percobaan dalam bentuk dasar dan memperluasnya. Dalam musik pianonya,
pengaruh-pengaruh utama terhadap Beethoven slain music Haydn dan Mozart
pengaruh gaya sonata dari Muzio Clementi dan Jan Ladislav—membuat Beethoven
lebih dakam mengelaborasi gaya piano idiomatis.
Dalam
perjalannya, disadari atau tidak bagi Beethoven, sejak 1796 Beethoven merasakan
perbedaan terhadap pendengarannya, tetapi kala itu ia tidak menganggap
penyakitnya akan serius. Namun setelah dirasa-rasa olehnya, berkurangnya
pendengaran tampaknya berpengaruh pada otoslerosis dan saraf pendengaran
Beethoven. Akibat masalah kesehatan ini, Beethoven mengalami depresi berat. Di
tambah lagi profesi yang digelutinya yaitu pendengaran.
Perjuangan
Beethoven melawan ketakutannya semakin menjadi-jadi, peris Beethoven seolah
tidak lagi mempunyai banyak harapan. Hal itu bisa dilihat dari curhatan surat
yang dituangkan olehnya saudarahnya bahkan teman dekatnya. Pada tahun 1901, ia
menyurati seorang temannya:
“Saya hidup
dengan sangat sedih. Selama hampir dua tahun saya tidak menghadiri pesta-pesta,
khususnya karena saya tidak dapat memberitahukan orang lain: ‘Aku tuli. Kalau
saya punya profesi yang lain saya dapat dengan mudah menghadapinya, namun dalam
profesi saya, hal ini adalah rintangan yang buruk. Dan, musuh-musuh saya sangat
banyak, apa yang aka dikatakan mereka?”
Rasa
sedih Beethoven meningkat lagi saat dia tidak mendapat mencari pendamping
hidup. Bahkan dalam beberapa peristiwa ia terlihat seperti gila serta memiliki
sifat yang sangat agresif. Lebih lanjut, ketakutan pun lebih mendalam, ketika
ia berada di sebuah desa Heiligenstadt, ia menuliskan surat kepada kedua
adiknya. Surat itu menjelaskan kesedihannya yang begitu dalam tentang
penyakitnya. Dan tampatnya menurut beberapa ahli, bahwa Beethoven menganggap
ajalnya sendiri terasa sudah mendekat. (Rhoderick J. Mcnell: Sejarah Musik
II, Jakarta, 1998. Hal. 61).
Meski
begitu, aktivitas musik Beethoven sering menggunakan otaknya dari pada
pendengarannya, tak lain untuk menuangkan ide-ide segar musiknya. Melalui
partitur musik ia dapat menotasikan ide-ide musik yang masuk ke dalam otaknya.
Beberapa karya terkenalnya yaitu Simfoni ke-lima dan ke-sembilan serta lagu
piano Fur Elise.
Pada
bulan desember 1826 Beethoven jatuh sakit karena penyakit liver. Brselang lebih
dari satu tahun, tepat tanggal 26 maret 1827 Beethoven meninggal. Sekitar
10.000 orang menghadiri upacara pemakaman, hal in juga menandakan sebuah
prestasi besar dari Beethoven di Wina kala itu. (Rhoderick J. Mcnell: Sejarah
Musik II, Jakarta, 1998. Hal. 65).
Walaupun
musik yang diciptakan menjelang akhir hidupnya tidak selalu dimengerti oleh
generasinya, namun Beethoven lah merupakan satu-satunya komponis awal abad
ke-19 yang mempengaruhi hampir semua komponis sesudah masanya. Selama hidupnya,
dan lama sesudahnya, prestasinya begitu besar hingga ia menjadi lambang gerakan
romantik dalam segala jenis kesenian. Meski indra pendengaran merupakan modal
dasar untuk meniti karir selanjutnya, namun ada cara lain untuk mensiasatinya.
Tuhan memberikan kita akal untuk dipergunakan semaksimal mungkin, tak lain agar
kita jauh lebih kreatif ketika musibah atau tantangan melanda kita.
***Salam Pecinta Kesederhanaan
0 comments:
Post a Comment